(Oleh : Eko Budi Kuncoro, owner Ebbe-Akvarium Solo)
Budidaya ikan hias adalah fase lanjut dari
penghobi ikan. Bila penghobi sudah dapat memelihara ikan dengan baik, maka langkah
selanjutnya adalah bagaimana cara ikan dapat berkembang biak. Tentu terdapat beberapa tahapan, mulai dari pemilihan
jenis kelamin ikan, persiapan induk, bak pemijahan, kualitas air yang cocok ,
pakan dan tahap inti, yaitu proses pemijahan.
A. Menentukan Jenis kelamin
Setelah anda bisa memelihara ikan, maka langkah
pertama menuju tahap budidaya adalah menentukan jenis kelamin ikan.
Membedakan jenis kelamin ikan tentu merupakan
pekerjaan pokok para peternak ikan, karena dengan mengetahui jenis kelaminnya
maka akan diketahui pasangan ikan dalam bak atau akuarium pemijahan. Tingkat
kesulitan penentuan jenis kelamin atau bagaimana membedakan jenis kelamin ikan
sangat beragam tergantung pada umur dan jenis ikan. Tetapi secara umum dapat berdasarkan berbagai
parameter diantaranya
A. 1. Ukuran dan bentuk tubuh
Beberapa ikan dapat dibedakan jenis kelaminnya
berdasarkan ukuran dan bentuk tubuhnya. Misalnya dalam kelompok ikan danio
dan livebearer (moly, platy, gupy) ikan
betina mempunyai ukuran lebih besar dan bentuk perutnya lebih membuncit
dibanding ikan jantan. Sebaliknya kelompok ikan siklid, termasuk lou han, barbir
dan hampir sebagian besar ikan, jenis pejantannya mempunyai ukuran tubuh lebih
besar. Beberapa jenis lainnya bahkan ikan jantan dan ikan betina sama besar
ukuran tubuhnya. Beberpa ikan kadang betinanya saat musim memijah ada yang
bagian perutnya lebih membulat dibanding ikan jantan.
A.2. Warna dan bentuk sirip
Pada beberapa jenis ikan, pejantan kadang mempunyai
warna yang sangat mencolok atau mempunyai jumbaian sirip lebih panjang
dibanding ikan betina.
Gb. 1. Ikan tetra kongo adalah isomorphic, karena betina (atas) dengan jantan
(bawah
) dapat dibedakan dengan mudah.
Beberapa ikan yang mempunyai warna mencolok dan
jumbaian sirip yang lebih panjang atau mengembang adalah ikan cupang/betta,
gurami hias, ikan paradis, gupi, moli, platy, barber dan white cloud mountain minnow . ikan jantan biasanya lebih menarik
dan harganya lebih mahal.
Ikan dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan
penampakan jenis kelamin. Jenis Isomorphic adalah ikan yang dengan mudah dibedakan jenis
kelmainnya. Secara primer adalah dengan melihat bentuk organ kelaminnya, atau
secara sekunder dengan melihat ukuran tubuh, bentuk tubuh, warna tubuh, warna
sirip dan bentuk sirip. Secara umum ikan jantan biasanya lebih cerah warna
tubuhnya, lebih besar dan sirip siripnya lebih panjang. Perbedaan warna tubuh
ikan dengan jelas dilihat pada ikan-ikan siiklid Afrika, killifish dan
livebearer (kelompok moly, gupy dan platy). Beberapa ikan siklid (ikan dari
suku Cichidae) juga mempunyai nonong atau nuchal
hump pada ikan jantan, sedangkan ikan betina cenderung tidak memiliki,
kalaupun ada tidak sebesar ikan jantan.
Gb.2. Nonong pada Jantan suku Cichlidae
Jenis Monomorphic
sangat sulit dibedakan, karena jantan dan betina mirip sekali bahkan sampai
ke warna, bentuk tubuh dan ukurannya. Jenis yang kedua ini membutuhkan keahlian
dan pengalaman. Biasanya jenis kedua ini dapat diketahui berdasarkan tingkah
lakunya, atau bentuk alat kelamin
setelah ikan siap memijah.
A. 3. Tubercula
Pada beberapa jenis ikan seperti ikan mas, pejantannya mempunyai tubercula atau semacam bintik-bintik (benjolan kecil) pada lempeng insang atau pada sirip dadanya. Kadangkala ikan betina juga mempunyai beberapa tubercula tetapi lebih sedikit.
Pada beberapa jenis ikan seperti ikan mas, pejantannya mempunyai tubercula atau semacam bintik-bintik (benjolan kecil) pada lempeng insang atau pada sirip dadanya. Kadangkala ikan betina juga mempunyai beberapa tubercula tetapi lebih sedikit.
A. 4. Tingkah laku
Ikan jantan biasanya mendominasi ikan betina dengan
cara mengejar, atau mendekati, melindungi. Pada beberapa jenis ikan, betinalah
yang agresif. Ikan yang mengasuh anaknya, biasanya pejantan menjadi agresif dan
mempunyai daerah asuhan, dimana akan melawan setiap ikan yang mendekatinya. Ada pula jenis betina yang
agresif mempertahankan wilayah termasuk kombinasi jantan dan betina bekerja
sama melawan ikan lain yang mendekat, tergantung jenis ikannya.
A. 5. Venting
Venting adalah cara yang paling efektif untuk
menentukan jenis kelamin ikan, terutama pada ikan-ikan dimorfisme (jenis ikan
yang sama persis, sehingga sulit
dibedakan dengan pandangan mata). Venting adalah melihat bentuk alat
kelamin saat ikan sudah mendekati memijah. Ikan jantan biasanya lancip bagian
vent nya, sementara ikan betina biasanya lebih besar dan lonjong (karena akan
digunakan untuk keluar telurnya)
B. Memilih Indukan
Tidak hanya diketahui jenis kelaminnya saja untuk
mencetak anak-anak ikan hias yang baik karena masih dibutuhkan beberapa syarat
diantaranya :
1. Pilihlan indukan yang bagus dalam hal warna tubuh atau coraknya.
Sifat ini akan diwariskan kepada anak-anakanya kelak. Kita memproduksi ikan
hias bukan ikan konsumsi. Kualitas yang baik akan membuat ikan laku dijual
bukan asal-asalan.
2. Hanya dipakai indukan yang matang kelamin dan sehat, karena kalau ikan saki atau cacat
buikan tidak mungkin akan menghasilkan anak-anak yang cacat dan tidak laku
dijual.
3. Pasangan sudah jodoh dan
cocok. Bukan tidak mungkin ikan yang baru dipasangkan tidak segera memijah
justru terjadi perkelahian yang berat sebelah, sehingga bukan anakan yang
dihasilkan tetapi hmatinya induk betina. Hal ini sering terjadi pada ikan
siklid.
C. Beragam cara pemijahan
Secara garis besar
terdapat 2 cara memijah yaitu ikan beranak dan bertelur. Semua ikan yang
bertelur disebut sebagai egg layer. Egg layer dibagi menjadi beberapa cara lagi
diantaranya egg-scatterers, egg-depositors, egg-burriers,
mouth-brooders, dan nest-builders.
C.1. Egg-scatterers/ Menyerakkan telur
Ikan bertelur dengan cara telur diserakkan atau
disebarkan. Telur ada yang jatuh di substrat berupa daun, akar pohon, pecahan
batu dll. Ada
telur yang melekat ada juga yang tidak mempunyai daya lekat. Ikan ini memijah
dengan secara berpasangan atau secara massal. Benih biasanya cepat menetasnya.
Induk tidak peduli dan tidak merawat telurnya.
C.2. Egg-depositors/ Menyimpan telur
Ikan ini meletakkan telurnya di atas substrat secara sengaja, bukan di
serakkan. Dalam kelompok ini masih dibagi lagi menjadi induk yang peduli,
mengawasi dan merawat telur dan anaknya seperti kelompok ikan siklid dan
catfish (lele-lelean/ ikan bersungut). Jenis lain yang tidak peduli adalah
kelompok ikan killifish, cyprinid dan beberapa catfish.
Berdasarkan posisi substrat masih dibagi lagi,
yaitu ikan yang meletakkan di tempet tersembunyi seperti di gua, celah dan
daerah terlindung lainnya. Ini disebut sebagai Cavity spawner.
Sementara ikan yang meletakkan di tempat terbuka
dan dijaga dengan sepenuh hati adalah ikan
Open Spawner. Ikan dalam golongan Open spawner adalah petarung yang
tangguh, mereka akan mempertahankan telurnya sampai mati. Bahkan sering
terlihat penyerang yang ukurannya 2 kali tubuhnya juga masih dilawannya.
C.3.Egg-burriers/membenamkan telur
Ikan ini membenamkan telurnya di Lumpur dan
telurnya saat kemarau masih bisa dipertahankan dan akan menetas saat musim
hujan berikutnya. Ikan killifish annual biasanya melakukan metode ini.
C.4. Mouth-brooders/
Pengeram mulut
Pengeram telur dimulai dengan cara ikan betina
mengeluarkan telur di atas substrat, kemudian ikan betina akan mengambil telur
tersebut dan dimasukkan di mulutnya, sementara si jantan mengeluarkan spermanya
dan dimasukkan di mulut betina yang sudah ada telurnya. Pembuahan terjadi di
mulut ikan betina. Suatu ritual yang unik, dimana proses ini kadang dibantu
oleh spot egg atau corak bulat yang
ada di sirip anal ikan jantan. Ikan betina mengira spot egg adalah telur yang dibawa jantan untuk dimasukkan ke mulut
betina, padahal yang dimasukkan adalah sperma. Jenis yang mempunyai cara
memijah seperti di atas adalah ovophiles
mouthbrooder. Kebiasaan ikan silkid asal Afrika memijah dengan cara ini
Jenis lainnya adalah Larvophiles mouthbrooder, dimana telur dikeluarkan oleh ikan
betina, dibuahi ikan jantan dan telur yang terletak di atas substrat akan dijaga
kedua induk sampai menetas. Setelah menetas maka larva akan dimasukkan di mulut
untuk menyembunyikan anaknya dari bahaya. Saat aman, mereka akan keluar dari
mulut induknya. Kebanyakan ikan siklid Amerika dalam kelompok eartheater / geophagus.
C.5.Nest-builders/
pembuat sarang
Ikan memijah dengan cara membuat sarang dari busa
yang dibuat ikan jantan. Bubble nest atau sarang busa ini dibuat dari kotoran
tumbuhan dan air liur ikan (kelenjar
saliva).
Ikan-ikan labirin , seperti cupang, gurami, sepat
dll biasanya membuat sarang busa yang dibuat dipermukaan air. Tanaman air
digunakan untuk membuat struktur untuk memudahkan penyususnan sarang.
C.6. Livebearers
Ikan dalam kelompok ini adalah ikan yang beranak.
Ikan-ikan dari suku poecilidae adalah kelompok livebearer seperti gupy,
molly,platy dll.
D. Pengkondisian Induk
Ikan yang akan dipijahkan sebaiknya dikondisikan
dulu. Pengkodisian ikan meliputi adaptasi kualitas air dan pakan.
Kualitas air dibahas secara tersendiri dalam Bab
Kualitas Air.
E. Bak Pemijahan
Bak pemijahan dibuat khusus, bukan dicampur dengan
ikan lain. Karena ikan mempunyai kecenderungan memakan larva atau telur ikan
apapun.
E.1. Egg Scattered
Kelompok ikan barbs dan danio mempunyai telur yang tidak lengket (tidak
melekat di substrat) , sehingga ketika telur jatuh ke dasar, maka harus
ditempatkan artificial mop (alat
peletak telur buatan, bisa dibuat dari tali rafia)atau tanaman air. Posisi
tanaman air dan alat peletak tanaman air di dasar, bukan di atas.
Untuk jenis telur yang lengket dan menempel pada
substrat, seperti kelompok ikan tetra, maka diperlukan lebih rapat lagi tanaman
atau alat peletak telurnya.
Ikan –ikan rainbow asal Papua dan Australia juga lengket telurnya.
Mereka juga memerlukan alat peletak telur dan dapat dibuat dari raffia atau tali
halus.
Gb. 3 a,b,c. Alat peletak telur dari rafia atau kenur
Gb. 4.Pemijahan egg scatter pada kelompok
Barb dan Danio
Gb. 5. Pemijahan egg scatter pada kelompok
Characin (Characidae).
Gb 6. Tanaman melayang bila sifat Telurnya melayang atau terapung,
seperti
ikan tetra dan rainbow
E.2.Egg-depositors
Ikan dengan cara memijah seperti ini membutuhkan beberapa
alat Bantu untuk menyembunyikan atau menempelkan telurnya. Jenis ikan yang
memijah dengan cara Substrat spawner,
harus diberikan beragam alat peletak telur seperti genting tanah liat, atau
tanaman air yang mempunyai daun lebar . Ikan discus dan manvish membutuhkan
permukaan yang vertical seperti potongan pralon atau alat khusus dari keramik
berbentuk kerucut
Gb. 8. Open spawner meletakkan telurnya ditempat terbuka.
Pada ikan yang mempunyai sifat pemijahan Cavity spawner , biasanya dipakai batok
kelapa, bamboo yang diberi lubang, pot tanah liata kecil, cangkang kerang dll.
Gb 9. Cavity spawner memilih substrat yang
tersembunyi.
Ikan yang tidak merawat dan mengurus anaknya dapat
diberikan banyak tanaman air seperti java moss atau alat peletak telur yang
dibuat di dasar akuarium, bukan melayang. Begitu telurnya sudah dikeluarkan
induknya dan dibuahi, maka induk harus diambil, karena kecenderungan induk
memakan telurnya sangat besar.
E.3. Egg-burriers:
Ikan yang suka mengubur telurnya di substrat
sebaiknya diberikan substrat saat dipijahkan di akuarium atau di kolam. Ikan
jenis ini tentu lebih baik dipijahkan di kolam tanah.
E.4.Mouth-brooders
Ovophile
mouth-brooders tidak membutuhkan bak pemijahan yang khusus,
selama hanya indukan dan calon anaknya di mulut, tanpa ikan jenis lain di bak.
Demi alas an ekonomis , anak dan induknya harus dipisah supaya induk dapat
lebih cepat lagi memijah pada tahap berikutnya.
Larvophile
mouth-brooders juga harus diletakkan di bak pemijahan khusus,
tidak dicampur dengan ikan lain.
E.5. Nest-builders
Ikan yang memijah dengan cara ini harus dibuatkan alat Bantu meletak telur
dengan meletakkan tanaman air yang melayang. Atau mop raffia/nilon yang berada
di permukaan air.
Jenis ini juga tidak membutuhkan arus yang kuat,
karena bisa merusak sarang busa yang dibuat ikan jantan.
Gb.10. Si
Pembuat sarang
E.6.Livebearers
Pemijahan jenis ini harus lebih banyak lagi tanaman
air yang dimasukkan, biasanya lebih efektif di kolam. Tanaman air sebaiknya
yang menutupi semua lapisan baik di dasar, tengah dan permukaan. Tanaman jenis
cabomba dan myriophylum adalah pilihan yang tepat.
Pemberian tanaman air yang rapat untuk memberi
perlindungan dari pemangsaan induk atau ikan lain, karena biasanya pemijahan
ikan ini secara massal.
F. Merangsang Ikan Memijah
Pada ikan yang sulit atau agak sulit memijah
biasanya dilakukan perangsangan untuk memijah/ Stimulating Spawning .
pemijahan dirangsang berdasarkan keadaan alam dimana ikan ini berasal, termasuk
pakan dan musim memijah.
F.1. Kondisi Lingkungan.
KOndisi air yang sesuai dengan dimana ikan berasal
dapat mempermudah jalan bagi ikan untuk memijah. Selain kualitas air berupa pH
dan suhu, juga perlu ditiru adalah kondisi lingkungan dimana mereka memijah
diantaranya tempat bersembunyi, tempat
memijah, bagaimana intensitas sinar yang masuk di lokasi tersebut, arus air,
dan kondisi sosial ikan.
Kondisi sosial ikan meliputi apakah saat memijah
ikan hidupnya soliter (1 pasang
induk), atau scholling (ikan
berkelompok dalam jumlah banyak). Beberapa induk jantan kadang hanya monogami
atau sepasang sepanjang hidupnya, atau ada beberapa betina /haeremic dalam satu jantan seperti
kebanyakan ikan siklid Afrika.
F.2. Pakan
Pakan yang tepat juga memudahkan jalan bagi ikan untuk
memijah. Tanpa pakan yang tepat, pengkodisian seperti alam aslinya tidak
mungkin terwujud.
Beberapa ikan yang sulit memijah, ternyata dalam
dietnya harus mengandung makanan berupa larva serangga seperti larva nyamuk dan
serangga buah. begitu pakan ini diberikan ikan ternyata mau memijah. Mereka
ternyata adalah memang ikan pemakan larva serangga.
F.3. Perangsang musim hujan
Banyak ikan yang memijah harus berdasarkan musim
penghujan. Dengan merangsang seperti seakan-akan musim hujan di akuarium/bak
kolam, diharapkan ikan mau memijah.
Hujan di alam dapat mempengaruhi kimia air, tinggi
air dan suhu air. Contohnya untuk merangsang ketinggian air, maka di
akuarium/bak pemijahan diberi air yang ketinggiannya separuh atau ¼
akuarium/bak. Kemudian setiap hari tambahkan 5 % volume air akuarium/bak. Air
pengganti harus lebih dingin disbanding air di bak / akuarium.
Untuk simulasi hujan, maka dapat diberikan pancuran
dari filter seakan air hujan.
Proses ini diulang-ulang sampai ikan memijah. Pada
beberapa ikan , pengkodisian seperti ini biasanya sudah dapat merangsang ikan untuk memijah. Bila hal ini
tidak terjadi, maka harus dilakukan kawin suntik dengan menyuntikkan hormone ke
dalam tubuh ikan (lihat bab Kawin suntik).
F.4. Target Fish
"Target fish" adalah menciptakan suasana
untuk memperkuat pasangan dalam membina “perkawinan” sehingga ikan mau memijah.
Target fish adalah ikan yang
dimasukkan dalam bak pemijahan (biasanya lebih kecil) yang digunakan untuk
“menggoda” sehingga akan menjadi obyek
agresi pasangan tersebut.
Dengan adanya “pihak ketiga”, maka pasangan akan
menjadi lebih giat melakukan pemijahan,
toh ikan yang dimasukkan tidak terlalu besar dan siap menjadi obyek pelampiasan
si jantan dan akan menaikkan gengsinya di mata ikan betina. Cara ini biasanya
ampuh untuk ikan-ikan dari suku Cichlidae (ikan siklid). Tetapi ingat di bak
harus ada tempat untuk bersembunyi, karena kalau tidak maka ikan target akan
benar-benar menjadi bulan-bulanan mereka berdua.
G. Menjodohkan ikan
Menjodohkan ikan hias gampang-gampang susah. Pada
ikan siklid (Cichlidae) agak rumit karena mereka mempunyai beragam “gaya ” memijah. Beberapa
jenis pemijahan pada ikan diantaranya adalah :
G.1. Kawin massal
Adalah pemijahan dimana ikan jantan dan betina
memijah dalam jumlah banyak. Jenis ikan ini diantaranya ikan barb, tetra, dan
beberapa ikan rainbow. Ikan jenis ini pun perbandingan ikan jantan dan betina
beragam, ada 2 jantan berbanding 1 betina, atau 1 jantan dengan 1 betina atau 2
betina dan 1 jantan.
G.2. Monogami
Ikan yang memijah dengan perbandingan 1 jantan dan
1 bvetina atau sepasang. Ikan siklid dari Amerika biasanya monogamy.
G.3. Poligami
Ikan yang melakukan poligami atau 1 jantan dengan
banyak betina atau harem. Kebanyakan ikan siklid afrika adalah ikan poligami
yang hidup di suatu daerah yang dijaga oleh pejantan dominant yang membawahi
3-6 betina dan beberapa jantan muda sub dominan. Cara pemijahan ini dikenal
sebagai haeremic.
G.4. Poliandri
Ikan yang memijah dengan 1 betina dengan 2-3 jantan. Ikan siklid jenis
Julidochromis ada yang memijah dengan cara ini. Ikan alligator juga memijah
dimana 1 betina dibuahi oleh 2-3 pejantan. Biasanya ikan betina berukuran lebih
besar dan ini secara ilmiah dilakukan untuk memastikan sel telurnya terbuahi
semua.
G.5. Teknik menjodohkan ikan
Kebanyakan ikan tidak sulit untuk dijodohkan
terutama ikan-ikan yang hidupnya massal atau berkelompok (schooling) seperti kebanyakan ikan dari suku Cyprinidae seperti
barb, ikan –ikan tetra, ikan kiliifish dll. Ikan-ikan tertentu biasanya ikan besar
seperti cichlidae (ikan siklid) agak sulit dijodohkan. Mereka kadang tidak
kawin tetapi justru berkelahi yang tentu tidak seimbang sehingga terjadi
pembantaian ikan jantan terhadap ikan betina.
Untuk menjodohkan ikan yang bersifat poligami caranya adalah memasukkan dulu ikan
betina di akuarium (bisa 4-6 sekaligus) tentu yang berukuran sama. Kemudian
setelah 2-3 hari baru ikan jantan yang dimasukkan. Bukan terbalik , kalau ikan
jantan dulu baru dimasukkan dan ikan betina baru dimasukkan maka akan berakibat ikan
betina dibunuh oleh ikan jantan karena ikan ini sangat territorial dan agresif.
Untuk ikan monogamy atau hidup sepasang, maka
diperlukan sekat kaca.
Gb. Ikan disekat dulu dengan kaca
Gb. 11 Proses penjodohan ikan
Ikan betina dan jantan dimasukkan bersamaan tetapi
disekat dulu dengan kaca. Kemudian bila dilihat ikan saling jodoh (tidak
berkelahi atau “jaws locking”/ saling mengunci mulut), berarti ikan jodoh. Maka
sekat kaca dibuka, tetapi tetap perlu diperhatikan bisa saja mereka terlihat
rukun , begitu pagi hari ternyata ikan betina sudah tergeletak tak bernyawa ,
hal ini sering terjadi.
Sebaiknya kaca disekat saat siang hari, kemuidan di
malam hari sekat dipasang lagi. Begitu seterusnya sampai kita percaya bahwa
mereka tidak akan bertengkar lagi.
Pertengkaran ikan ini sebenarnya
sepele, biasanya si jantan sudah birahi atau siap memijah tetapi ikan betina
belum matang kelamin sehingga terjadi pemaksaan kehendak. Metode kaca sekat
biasa digunakan juga untuk menghasilkan ikan yang induknya berbeda jenis
(hibrida) seperti ikan lou han.* (Hak Cipta pada Penulis, dilarang memindahkan isi tulisan tanpa seijin penulis).
bagaimana cara mempercepat bertelur ikan barbir
BalasHapussaya punya barbir 23 ekor di akuarium induk yang sudah hamil ada 7 selebihnya pejantan
Tungu berhari/mingu..kalo gak salah..
HapusBagaimana cara memijah ikan barbir?
BalasHapusBagaimana cara menghamilkan ikan platy???
BalasHapusikan discus kalo telurnya udah netes itu disimpen sama induknya di mulutnya atau tidak ?
BalasHapus