Oleh: Eko Budi Kuncoro, Owner ebbe-Akvarium, Solo
Tempat pemeliharaan adalah sarana untuk menampung ikan. Tempat pemeliharaan berupa wadah atau bak budidaya meliputi beberapa macam, diantaranya kolam tanah, hapa dalam perairan umum, kolam semen, bak fiber glass dan akuarium.
Tempat pemeliharaan adalah sarana untuk menampung ikan. Tempat pemeliharaan berupa wadah atau bak budidaya meliputi beberapa macam, diantaranya kolam tanah, hapa dalam perairan umum, kolam semen, bak fiber glass dan akuarium.
A. Kolam Tanah
Bagi kebanyakan peternak ikan di desa, mereka lebih
mudah memakai kolam tanah, biasanya mendapatkan aliran air yang kontinyu karena
merupakan lahan yang dialiri sungai, atau desa dimana banyak aktifitasnya
berhubungan langsung dengan air. Di desa ini biasanya semua aktifitas
berhubungan dengan air seperti taman pancingan, desa wisata air, kolam-kolam
budidaya dll. Desa ini mendapatkan sumber air dari beragam jenis diantaranya sungai,
saluran irigasi dan sumber air artesis yang airnya menyembul ke permukaan (tuk, sendang
: Jawa).
Gb.1. Di sentra budidaya ikan, saluran irigasi
banyak dibuat.
Di tempat inilah biasanya banyak daerah atau sentra
ikan hias seperti di Tulungagung, Blitar, Kediri di Jawa Timur. Di Jawa Tengah
ada di Ambarawa, Janti dan Polanharjo di Klaten, Pengging dan Tlatar di
Boyolali, Ngrajek di Magelang juga di daerah Purbalingga dan Banyumas. Di Jawa Barat hampir semua
kabupaten mempunyai desa dimana ada kegiatan budidaya ikan walaupun kebanyakan
ikan konsumsi.
Tidak dapat diragukan lagi kolam tanah atau kolam semi permanen (sisi kolam disemen tetapi dasarnya tetap tanah) dengan pengairan yang kontinyu adalah aset terbesar dalam budidaya ikan hias. Dengan tipe ini, budidaya ikan secara kuantitas dapat melonjak dengan cepat dibanding tipe apapun. Sebagai bukti 3 daerah yaitu
Kelebihan dan kekurangan kolam tanah adalah :
Kelebihan :
1. Produksi
massal hampir pasti dapat digenjot.
2. Memberikan
pakan kepada benih lebih mudah karena hanya mengandalkan pupuk.
3. kebutuhan
air biasanya sudah tersedia tanpa energi
listrik.
Kelemahan :
- Bila
ada wabah penyakit mudah melanda semua penghuni kolam.
- Saat
musim pancaroba atau perubahan suhu secara drastis bisa mempengaruhi
kesehatan ikan.
Gb.3. Kolam semi permanen, dasar masih berupa tanah
Kolam tanah mempunyai kelebihan utama berupa pengadaan
pakan untuk ikan benih menjadi lebih mudah. Air kolam sebelum dipakai
dikeringkan dulu 2-3 hari, Kemudian dilakukan pemupukan dengan kapur (biasa
buat bahan bagunan) sekitar 100-250g setiap m2 untuk kolam baru dan 10 g setiap
m2 untuk kolam lama. Kotoran ayam 25g/m2, urea 2 g/m2 dan TSP 5 g/m2. Bila di
kolam sebelumnya sudah banyak lumut, sebaiknya tidak diberikan urea, karena
akan meledak populasi lumutnya. Pupuk digunakan di kolam mempunyai tujuan untuk
menaikkan populasi plangton, makanan ikan benih.
Gb.4. Saluran irigasi untuk mensuplai air ke kolam,
memakai pintu buka tutup
B. Jaring Hapa di Kolam
Di kolam yang besar, atau empang, sendang, sungai
mati, rawa, waduk dan danau dapat juga digunakan untuk memelihara atau membesarkan benih ikan hias.
Caranya tentu dengan dibuat hapa. Hapa adalah jaring halus untuk mengurung
benih supaya tetap di dalam hapa. Tingkat kehalusan hapa sangat beragam tinggal
memilih ukuran mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan dibesarkan.
Cara ini sudah banyak digunakan petani ikan hias di
daerah Bogor , Depok dan sekitar Jakarta yang banyak
mempunyai situ, semacam danau kecil.
Gb. 5. Hapa untuk membesarkan ikan
Di beberapa sentra ikan hias di Jawa Timur juga
mengembangkan hapa di sawah. atau bekas sawah yang tanahnya dibuat lebih dalam sehingga bisa di taruh
hapa di dalamnya.
Gb. 6. Hapa untuk membesarkan ikan gupy, platy dan moly
Demikian juga saat ikan hias Lou han dulu meledak,
banyak pengusaha membesarkan di karamba, seperti di berbagai waduk di Jawa
Timur sekarang banyak ikan lou han karena dulu saat dibesarkan di karamba
banyak yang lolos ke waduk.
Kelebihan dan kekurangan membesarkan ikan di hapa
adalah :
Kelebihan :
- Kebutuhan
air cukup melimpah, tanpa energi listrik.
- untuk
ikan benih, pakan dari alam berupa plankton cukup melimpah.
Kekurangan :
- Keamanan
menjadi kendala, karena di tempat umum.
- BIla
ada pencemaran atau up welling
(proses naiknya air dasar ke permukaan karena pengaruh cuaca) menyebabkan
ikan banyak yang mati.
C. Kolam Semen
Kolam ini adalah pilihan utama para peternak ikan
hias di kota , dimana
lahan usaha menjadi sangat mahal untuk budidaya ikan hias.
Tidak ada ukuran baku luas kolam semen yang akan dibangun,
karena dihubungkan dengan luas lahan dan jumlah ikan yang akan dibesarkan.
Kolam yang modern biasanya bagian tembok dan dasar
kolam dilapisi dengan resin setelah dilapisi dengan serat fiber, sehingga tidak
mudah bocor.
Secara umum ikan di kolam lebih menyukai luas
(horizontal) dibanding dalam (vertical).
Hal ini disebabkan oleh kandungan oksigen terlarut di air yang ada di kolam
yang dangkal lebih banyak dibanding di kolam yang dalam.
Kolam semen di perkotaan biasanya menggunakan sistem resirkulasi,
artinya air di kolam dialirkan ke bak filter, kemudian kembali ke kolam lagi
dengan kualitas air yang relative lebih bersih dan jernih saat kembali ke kolam karena telah difilter.
Gb. 8-9-10 Tidak
ada ukuran yang baku
untuk kolam semen.
Gb.11. Pastikan semua kolam
mendapatkan
tambahan oksigen
dengan
aerator
Dalam suatu farm
atau peternakan ikan hias, ada sistem filter yang digunakan untuk setiap kolam
(satu kolam satu filter) ada juga yang menggunakan sistem parallel, satu filter
untuk beberapa kolam sekaligus. Cara
terakhir ini harus lebih teliti dan rutin di cek kualitas airnya. Karena
melibatkan banyak kolam, kalau satu kolam ada ikan yang sakit dan terinfeksi,
maka akan berakibat pada semua kolam yang mempunyai basis filter yang sama.
Cara terakhir inilah yang juga diterapkan pada skala industri, sehingga
melibatkan banyak peralataan atau sistem filter bertingkat.
Filter biologis bisa diletakkan di atas kolam,
dibawah kolam atau sejajar kolam.
Semuanya digerakkan dengan pompa air dan tekanan gravitasi. Sebagai contoh filter di atas kolam seperti
contoh gambar di bawah ini :
Tidak semua kolam ikan hias memakai sistem filter
biologis seperti di atas. Hanya ikan-ikan tertentu yang membutuhkan kualitas
air yang sangat baik seperti ikan koi dan ikan-ikan yang biasa hidup di air
deras mengharuskan kolam memakai filter biologis.
Tetapi bila
hanya menggunakan aerator saja, maka air harus sering diganti, atau setidaknya
mengganti air sebanyak air yang hilang disipon. Penyiponan adalah langkah
standar dalam budidaya ikan. Cara ini sangat ampuh menurunkan kandungan amoniak
yaitu dengan menyedot semua kotoran baik kotoran ikan atau bekas pakan yang
tidak termakan ikan.
Di dalam budidaya ikan, penyiponan biasa dilakukan 2 hari yaitu pagi
hari sesudah 5-10 menit pemberian pakan. Kedua sore hari , juga sesudah
pemberian pakan. Air yang terbuang karena proses ini sekitar 5-10% dari volume
total air kolam. Air pengganti harus sudah diendapkan dulu selama semalam.
mengandalkan
hembusan oksigen
dari
aerator.
Gb 14. Kolam berfilter, di pakai untuk
ikan
yang biasa hidup di air deras.
E. Bak Fiberglass
Bak fiberglass merupakan pilihan untuk menghemat tempat dan dapat dipindah-pindah.
Sebenarnya bak yang dapat dipindah tidak hanya dari bahan fiberglass, tetapi
ada juga yang dibuat dari bahan plastic.
Bentuk kolam dari bahan plastic dan fiberglass
bermacam-macam ada yang berbentuk bujursangkar, empat persegi panjang, kerucut
dan silindris/ bulat. Ukuran bak juga
beragam tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.
Bak fiber berbentuk silinder atau bulat lebih
banyak digunakan untuk membesarkan benih ikan laut di berbegai industri farm
skala besar. Bentuk silindris memang mempunyai kelebihan karena saat diputar
dengan arus atau blower, maka semua air akan berputar sehingga semua spot
mempunyai peluang yang sama untuk
mendapatkan suplai oksigen. Kebanyakan ikan laut sangat sesuai memakai bentuk
seperti ini. Tetapi untuk ikan air tawar tentu mempunyai perhitungan yang lain.
Ikan air tawar ada yang hidup di daerah yang
menggenang, mereka tidak terlalu butuh oksigen terlarut yang tinggi, sehingga
bentuk kolam konvensional atau bak yang berbentuk persegi dan bujur sangkar
adalah pilihan yang tepat.
E. Akuarium
Akuarium merupakan sarana utama dalam melakukan
aktifitas budidaya ikan. Industri ikan
hias sebesar apapun pasti juga menggunakan akuarium, karena kualitas ikan dapat
diketahui dengan jelas menggunakan bak
ini dibanding jenis lainnya.
Gb. 15.a-b. Akuarium
untuk ikan betta.
Ikan sekelas arowana betapa pun baik kualitasnya,
tetap tidak bisa dilihat dengan jelas bila menggunakan kolam. Nah, disinilah
peran akuarium di dalam industri ikan hias.
Akuarium selain mudah dibersihkan, juga mengirit
tempat, karena bisa disusun 3 bahkan 4 susun. Ukuran pun tidak perlu bingung
memikirkannya. Ukuran kecil biasanya 40 x 30 x 30 cm, sedang 80 x 40 x 40 cm
atau besar sekitar 120 x 50 x 50 cm.
Seperti kolam semen, di akuarium ini ada yang hanya
mengandalkan aerator dengan sistem sponge filter saja atau dengan system filter
biologis. Filter biologis mempunyai beragam bentuk filter diantaranya : sponge
filter, back filter, internal filter, canister filter dan filter biologis
rakitan.
Terdapat 3 cara kerja filter di akuarium yaitu :
1. Secara mekanis, filter
bekerja dengan menyaring partikel kotoran yang ada di air akuarium. Dengan
bahan yang baik, air menjadi lebih bersih. Bahan yang dipakai biasanya beragam
bebatuan dan busa filter.
2. Secara Kimia, bahan filter bekerja dengan cara menyerap bahan-bahan
beracun yang ada di air, seperti zat asam, ammonia, kaporit, dan beragam obat
ikan seperti metil biru pun dapat dinitralisir dengan bahan filter ini. Bahan
filter jenis ini misalnya zeolit, arang aktif dan beragam bahan cair yang
dimasukkan di air.
3. Secara Biologis, filter
bekerja dengan merombak bahan berbahaya seperti ammonia (kotoran ikan dan sisa
pakan) menjadi bahan yang lebih aman bagi ikan. Bakteri pengurai berada di bak
filter seperti di bahan filter berupa bioball dari plastic, ring keramik,
bahkan di busa filter juga terdapat Nitrosomonas dan Nitrobacter, dua bakteri pengurai yang bekerja seperti bakteri
pengurai di bak septik tank.
Hampir semua bahan filter bekerja dengan 3
mekanisme di atas. Beberapa filter yang popular di akuarium diantaranya :
1. Hang On Filter
Adalah filter yang menggantung dan diletakkan di
belakang atas akuarium. Jenis ini juga sering disebut sebagai back filter. Jenis ini paling popular
dan banyak digunakan di rumah. Bentuknya portable
dan mudah dibersihkan.
Filter ini bekerja secara mekanis, biologis dan
bila dimasukkan juga bahan arang aktif sebagai bahan filter, maka cara kimiawi juga
bekerja dalam sistim ini.
Karena bentuknya kecil, maka filter ini cocok untuk
akuarium kecil dengan kepadatan ikan yang rendah.
Gb.17.
Produk Hang on filter
2. Internal filter
Filter jenis ini dimasukkan ke dalam akuarium,
sehingga disebut internal filter. Sistem filter ini memakai cara kerja mekanis
dengan cara menyaring partikel kotoran air dan secara biologis, karena terdapat
ruang di busa filter di dalam alat ini untuk berkoloni bakteri pengurai.
Gb.18. Skema Internal filter
Gb.19. Contoh
produk internal filter.
Filter jenis ini tidak direkomendasikan untuk di
pakai saat memelihara benih ikan karena bila benih tersedot kedalam boks
filter, maka biasanya akan mati.
Filter ini mempunyai kelemahan, yaitu kotoran di
busa filter lebih cepat tercapai sehingga pemiliknya harus lebih sering
membersihkan busa filter. Kelebihannya adalah adanya arus yang kuat sehingga tercipta oksigen terlarut
yang tinggi di akuarium.
3. Sponge Filter
Adalah filter yang menjadi bahan utama adalah busa
sepon (sehingga disebut sebagai sponge filter). Filter ini paling banyak
dipakai oleh peternak ikan, terutama saat memelihara dan membesarkan benih
ikan.
Spoge
filter bekerja dengan cara mekanis yaitu menyaring
partikel kotoran di air dan secara
biologis, karena terdapat ruang untuk berkoloni bakteri pengurai.
Kelebihan sponge filter adalah arus yang tercipta
tidak terlalu kuat sehingga cocok untuk memelihara benih ikan. Harganya paling
murah dan hanya mengandalkan aerator sebagai penghembus oksigennya.
Gb.21. Pemakaian
sponge filter
4. Filter ”atas”
Jenis filter yang paling banyak dijual di Indonesia
adalah filter jenis ini. Filter menggunakan pompa air, kemudian air dialirkan
ke boks filter di atas akuarium dan setelah melewati boks ini, maka air kembali
ke akuarium.
Air yang melalui sistem ini akan mengalami 2 proses
yaitu secara biologis dan mekanis, kalau dimasukkan juga bahan penyerap seperti
zeolit dan arang aktif, maka cara kimiawi juga berperan di bak filter ini.
Gb.22. Skema Filter mekanis “atas”
Kelemahan cara ini adalah tingkat “clogging” atau
air mampet sangat tinggi sehingga harus sering dibersihkan. Filter sistem ini
juga kurang tepat untuk budidaya ikan dalam fase benih, karena anak ikan bisa
tersedot pompa di dalam akuarium.
5. Canister Filter
Adalah filter berupa bak filter tersendiri dan
dihubungkan dengan pipa, yaitu pipa masuk ke canister filter dan pipa kembali
ke akuarium.
Pompa air terletak di dalam boks/canister filter
tersebut. Merupakan filter yang paling mahal diantara filter yang lainnya.
Gb.23. Canister Filter
Di dalam sistem ini bekerja semua prinsip filter,
karena semua bahan dipakai, mulai dari ring keramik yang berpori untuk
bersembunyi bakteri pengurai (secara biologis). Terdapat juga pellet arang
aktif yang secara kimiawi akan menyerap bahan yang beracun dan tidak berguna di
akuarium. Dan dimasukkan bahan busa yang dipotong-potong berbentuk kubus yang
berfungsi secara mekanis dan juga biologis.
Jenis ini memang paling baik, tetapi karena mahal,
maka biaya yang dibutuhkan akan sangat banyak kalau memelihara banyak akuarium.
Lagi pula
jenis ini juga tidak sesuai untuk ikan fase anakan karena akan tersedot oleh
pompa air yang kuat.
Gb. 24. Contoh produk Canister filter
6. Do it Your Self filter
DiY
filter, atau filter yang dibuat sendiri berdasarkan
ukuran yang disesuaikan. Ukuran filter
sangat ditentukan oleh kepadatan ikan, ukuran kolam/akuarium dan kekuatan pompa
air yang menstransfer air dari akuarium ke filter.
Filter ini sering disebut sebagai filter biologis,
padahal dengan filter cara ini, maka semua prinsip kerja baik biologis, kimiawi
dan mekanis berfungsi semua.
Saat dipakai di akuarium, bak filter ini biasanya
diletakkan di bawah akuarium. Untuk budidaya, biasanya akuarium disusun secara
berseri kemudian semua air dialirkan ke filter dan dari filter air di bagi
menuju ke semua akuarium dengan menggunakan keran air.
Beberapa bahan untuk filter diantaranya : Ring keramik mempunyai permukaan yang
berpori-pori sehingga sangat cocok untuk menempel atau berkoloni bakteri
pengurai. Busa selain berfungsi
secara mekanis dalam menyaring air yang kotor juga banyak mempunyai ruang untuk
berkoloni bakteri pengurai. Zeolit
jelas mempunyai fungsi sebagai penyerap bahan-baan beracun seperti ammonia, H2S
dan zat kimia lainnya. Pelet arang aktif
berfunsi juga secara limiawi seperti halnya zeolit.
Gb. 26. Akuarium untuk membesarkan
Artikel ini sangat kreatif semoga bermanfaat bagi semua terima kasih admin :)
BalasHapusAgen poker online
Domino online
Judi Domino
AGENT POKER TERBAIK & SITUS BANDAR Q TERPERCAYA
MENYEDIKAN 4 PERMAINAN DALAM 1 AKUN / ID :
POKER
BANDAR POKER ( NEW )
BANDAR Q
DOMINO 99
MINIMAL DEPO Rp. 20.000,-
MINIMAL WITHDRAW Rp. 20.000,-
DEPO & WITHDRAW CEPAT HANYA 1 MENIT
=================================================
DAPATKAN PROMO MENARIK YANG DI BERIKAN WWW.MAHKOTAQQ.CO
BONUS TURNOVER 0,5% ( SETIAP HARI SENIN )
BONUS REFERRAL 20% ( SEUMUR HIDUP )
NB : SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU
-YM : mahkotaqq@yahoo.com
-PIN BB : 59396875 ( NEW )
-LIVE CHAT : www.mahkotaqq.co
FASILITAS BANK BCA, BRI, BNI & MANDIRI
Artikel ini sangat kreatif semoga bermanfaat bagi semua terima kasih admin :)
BalasHapusAgen Domino
Judi Sakong
BandarQQ Online Terpercaya
Bandar QQ
Bandar 66